Showing posts with label Administrasi Server. Show all posts
Showing posts with label Administrasi Server. Show all posts

Wednesday, March 4, 2015

[LAB 10] Konfigurasi Internet Small Computer System Interface (iSCSI) di Centos 6.5

Assalamualaikum Wr.Wb

   Kali ini saya akan menjelaskan tentang iSCSI atau kepanjangan dari Internet Small Computer System Interface, saya melakukannya menggunakan Centos 6.5, Debian, dan Windows 7 sebagai Client. Untuk lebih jelasnya baca artikel saya dibawah ini.

  iSCSI merupakan storage ( media penyimpanan) menggunakan internet protokol sebagai penghubung antara storage dengan server (komputer), dengan kata lain iSCSI digunakan untuk menghubungkan hard disk beserta transfer data melalui jaringan internet maupun intranet. iSCSI biasanya digunakan pada SAN (Storage Area Network), tetapi untuk NAS (Network Attach Storage) terkini sudah mengimplementasikan iSCSI.

Kelebihan iSCSI 
  • Bisa menambah kapasitas hard disk tanpa harus memasukan hard disk ke dalam server.
  • Hard disk iSCSI bertingkah laku seperti hard disk internal yang bisa diformat dan dipartisi.
  • Jika tempat hard disk internal internal sudah tidak cukup mau tidak mau harus menggunakan external storage, salah satunya mengunakan iSCSI.
  • Lebih mudah melakukan backup secara remote dari jarak jauh.

Bahan yang diperlukan
  1. OS Centos 6.5 
  2. OS Debian Server
  3. OS Windows 7 sebagai Client
  4. iSCSI Initiator

Ip yang digunakan

Operating System     : CentOS 6.5 server
IP Address           : 192.168.43.2/24

Operating System     : Windows 7 (Client)
IP Address           : 192.168.43.3/24

Operating System     : Klon Windows 7 (Client)
IP Address           : 192.168.43.4/24

Operating System     : Debian server
IP Address           : 192.168.43.5/24

Topologi
Langkah-langkah :

1. Atur terlebih dahulu IP Address pada server dan juga clientnya, pastikan jaringannya terbridge semua karena tersambung internet. Pada server Centos masukan perintah
# nano /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0


2. Ketik script dibawah ini
DEVICE=eth0
BOOTPROTO=static
IPADDR=192.168.43.2
GATEWAY=192.168.43.1
NETMASK=255.255.255.248
NETWORK=192.168.43.0
BROADCAST=192.168.43.7
ONBOOT=yes
TYPE=Ethernet
Tekan CTRL+X lalu Y dan Enter untuk keluar dan save.


3. Restartlah network yang sudah di atur
# service network restart



4. Lalu kita masuk ke # nano /etc/resolv.conf



5. Kemudian masukan nameserver google.com nameserver 8.8.8.8. Lalu save CTRL+X, Y dan Enter.


6. Stop terlebih dahulu iptablesnya
# service iptables stop



7. Lalukan PING pada google.com
# ping google.com



8. Atur IP pada Windows 7 Client, masukan IP dan DNS google, lalu klik "OK".


9. Kemudian lakukanlah PING pada iSCSI Target.


10. Kemudian atur juga IP pada Windows 7 Client dua, masukan IP dan DNS Google, lalu klik "OK".


11. Lakukan PING pada iSCSI Target.


12. Pada iSCSI Initiator Debian, atur juga IP Addressnya
# nano /etc/network/interfaces



13. Ketikan script dibawah ini
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.43.5
netmask 255.255.255.248
network 192.168.43.0
broadcast 192.168.43.7
gateway 192.168.43.1
dns-nameserver 8.8.8.8
Save CTRL+X tekan Y lalu Enter.


14. Kemudian restartlah networknya.
# /etc/init.d/networking restart



15. Coba cek IP Addressnya apakah terganti
# ifconfig



16. Kemudian masuk ke # nano /etc/resolv.conf



17. Masukan DNS Google, nameserver 8.8.8.8 save CTRL+X tekan Y dan Enter.


18. Lakukan PING ke iSCSI Target
# ping 192.168.43.2



19. Pada iSCSI installah SCSI Targetnya
# yum install scsi-target-utils -y
Tunggu sampai proses instalasi selesai.


20. Kemudian Atur terlebih dahulu partisi hardisk pada Virtualbox, Klik "Penyimpanan" lalu klik Icon plus (+) pada "Pengendali SATA".


21. Klik "Ciptakan disk baru".


22. Pilih "VDI (Virtualbox Disk Image)" lalu klik "Lanjut".


23. Pilih "Dialokasikan secara dinamik" klik "Lanjut".


24. Isi nama lokasi dimana file akan ditaruh, masukan ukuran berkasnya, dan klik "Buat".


25. Jika sudah muncul partisi hardisk yang sudah dibuat, klik "OK".


26. Pada iSCSI Target, masukan perintah # fdisk -l.


27. Nanti akan muncul seperti gambar dibawah ini.


28. Kemudian masukan perintah 
# fdisk /dev/sdb
Pilih options n
Lalu pilih p (primary partition 1-4)
Dan pilih 1


29. Lalu pilih options w
      Kemudian tekan enter.


30. Kemudian masukan perintah # fdisk -l kembali untuk mengecek partisi.


31. Jika sudah terbuat nanti akan ada tampilan seperti dibawah ini.


32. Kemudian masukan perintah # partprobe /dev/sdb.



33. Lalu # cat /proc/partitions
      Jika sudah nanti akan muncul sdb1 nya.


34. Lalu # pvcreate /dev/sdb1.



35. Lalu # pvdisplay /dev/sdb1
      Nanti akan muncul /dev/sdb1 dan 8.88 GiB.


36. Kemudian buatlah # vgcreate myvolgrp /dev/sdb1.



37. Kemudian cek # vgdisplay /dev/myvolgrp.
      Nanti akan muncul myvolgrp dan 2047 Total PE.



38. Kemudian buat # lvcreate -l 127 -n mylogvol myvolgp.



39. Lalu cek di # lvdisplay /dev/myvolgrp/mylogvol
      Nanti akan muncu /dev/myvolgrp/mylogvol
      Lv name mylogvol
      Vg name myvolgrp.



40. Kemudian ketikan script berikut
# mkfs.ext3 /dev/myvolgrp/mylogvol.
Jika sudah done maka berhasil.


41. Lalu edit file di # nano /etc/tgt/targets.conf.



42. Ketikan script berikut dibagian paling bawah
<target iqn.2015.02.indry:server.target1>
   backing-store /dev/myvolgrp/mylogvol
</target>
Lalu save, CTRL+X tekan Y dan Enter.


43. Kemudian startlah tgtdnya untuk memulai, jika sudah dimulai bisa juga restart tgtdnya.
# service tgtd start
# service tgtd restart


44. Kemudian bukalah iSCSI Initiator di Windows 7 Client, klik "Start" pilih "iSCSI Initiator".


45. Klik "Yes".


46. Masukan IP iSCSI Target, lalu klik "Quick Connect".


47. Jika sudah muncul seperti dibawah ini, klik "Done".


48. Kemudian klik "Volumes and Devices", lalu pilih "Auto Configure".


49. Jika sudah muncul gambar dibawah, tandanya sudah. 


50. Kemudian klik "Start" pilih "Create and format hard disk partitions" untuk membuat partisi hardisk.


 51. Pilih "Disk1" dan MBR (Master Boot Record), lalu klik "OK".


52. Klik kanan pada partisi hardisk "Unallocated" lalu pilih "New Simple Volume".


53. Klik "Next".


54. Masukan ukuran yang diinginkan, klik "Next".


55. Pilih Drive sebagai "F" lalu klik "Next".


56. Pilih File system "NTFS" dan allocation "Default" lalu centang "Perform a quick format" kemudian klik "Next".


57. Klik "Finish".


58. Nanti partisi akan terbuat seperti gambar dibawah ini sebagai Data F.


59. Kemudian buka Windows Explore, jika muncul New Volume F kliklah.


60. Cobalah buat folder didalam Data F tersebut, klik kanan, pilih "New" pilih "Folder".


61. Buatlah folder.


62. Kemudian bukalah Client Windows 7 dua, Jika ada bacaan seperti ini klik "Open Folder to view files". Transfer data atau pun penghubung hardisk melalui internet sudah berhasil.


63. Nanti akan muncul folder yang telah dibuat pada Client Windows 7 satu.


64. Nama hardisk pada Client Windows 7 dua adalah "New Volume I".


65. Cobalah buat folder juga pada Data I, klik kanan pilih "New" pilih "Folder".


66. Buatlah folder seperti dibawah ini.


Percobaan selesai, jika kalian sudah berhasil melakukannya sampai tahapan akhir dan lancar seperti diatas, berarti kalian sudah bisa melakukan partisi hardisk lewat iSCSI. Sekian penjelasan dari artikel saya diatas, kurang lebihnya mohon maaf. Semoga bermanfaat. Terimakasih.

Wassalamualaikum Wr.Wb